Beredarnya iklan layanan pengobatan seorang dokter di Bandung via BBM, mailist, dan sosial media di dunia maya akhir-akhir ini, membuat resah berbagai kalangan.
Selain mencatut sejumlah nama tokoh masyarakat seperti Duta Besar Korea hingga Menteri Kesehatan, iklan pengobatan itu juga diragukan keabsahannya. Pasalnya, nomer ponsel yang dicantumkan, ketika dihubungi sehatnegeriku.com tidak aktif.
Dalam iklan itu disebutkan ada seorang dokter yang bisa menyembuhkan kanker bernama dr. Matius, beralamat di Jl. Sarimadu no 62 Bandung. Terlepas dari dokter itu bisa menyembuhkan kanker atau tidak, sejumlah nama dicatut untuk memberikan kesan bahwa dokter itu benar-benar ahli. Tak tanggung-tanggung, nama Dubes Korea disebut menjadi pasien tetapnya. Bahkan Menteri Kesehatan pun juga disebut pernah berobat ke dokter itu.
Menanggapi hal itu, Menkes menyesalkan pihak tidak bertanggung jawab yang telah mencatut namanya. Serta menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati mempercayai berita yang diragukan sumbernya. Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengaku tidak mengenal dokter Matius, apalagi berobat padanya.
Hal ini disampaikan agar tidak ada kesalah-pahaman masyarakat umumnya dan kalangan dokter pada khususnya, bahwa Menteri Kesehatan bersedia menjadi ”model” iklan pengobatan oleh dokter ataupun rumah sakit tertentu. Ini sesuai dengan etika kedokteran yang mengatur seorang dokter tidak boleh memasang iklan dalam bentuk apapun.
Semakin terbukanya dunia komunikasi melalui sosial media, BBM, dan sebagainya, seringkali dimanfaatkan berbagai pihak tak bertanggung-jawab untuk menyebar berita tidak benar dan meresahkan. Termasuk iklan-iklan yang mencatut dan merugikan orang lain. Belum hilang berita kasus dokter Aisha yang dikabarkan ditembak di Somalia, yang ternyata juga tidak benar. Atau Imanda relawan asal Indonesia yang dikabarkan ditembak saat kerusuhan Kairo Mesir awal tahun ini. Akan lebih baik bagi kita untuk lebih jeli memilah dan memilih serta tidak mempercayai begitu saja berita yang tersebar, apalagi sumber pastinya tidak jelas.
1、印尼卫生部长出面进行事件澄清

2、事件回放: 印尼《国际日报》刊登印尼卫生部长“学习中国医院勇于创新精神”的文章
2011年2月16日,印尼《国际日报》刊登印尼卫生部长“学习中国医院勇于创新精神”的文章,文章讲述在我院接受治疗的感受。她曾为我院徐克成院长《我对癌症患者讲实话》印尼版新书作序。
以下为报纸具体内容:
学习中国医院勇于创新精神
——印尼卫生部长为徐克成教授新书作序全文
我是一位传染病研究员,兼任卫生部长。作为研究员,我曾数次与中国医生同僚见面,一同做研究工作。总的来说,给我的印象是,他们很有自信,并有勇气去试试新的事物。由于医学界以欧美为标准,他们的研究成果通常都不被医学界所接受。可我作为一位研究员,不曾有机会走访中国的医院。
命运确定我罹患癌症,而且是晚期的。时间对我来说成为奢侈品,因为我所获得不再很多了,我和丈夫考虑各种医疗和医疗地 点,加上关心我的同僚们的意见,最后我们决定选择了广州复大医院以及徐克成教授及其医疗组的治疗。
我不准备讲述有关我的病症及其疗法,一切才刚刚开始,任何治疗结果都是言之过早。我在这里所要讲的是关于我在广州复大医院治疗期间所获得的印象。
给我印象最深的是医院内的民主氛围。我和我丈夫被邀请参加徐教授及其医疗组的每一次讨论会,研究我的病症与治疗方法。所有医生(他们比徐教授更年轻)毫不犹豫的发表自己的意见。郑子联(Barlian医生帮我翻译所有讨论内容)。讨论进行得够激烈,不但讨论治疗法,也讨论治疗程序。我感到钦佩,徐教授及其医疗组还征求我和我丈夫。这种现象比印尼医院的民主还更民主。
我不知道我的病灶是属于易医还是难医,但肯定的是其治疗法不简单。徐教授及其医疗组和护理组充分掌握我的病情,在行事之前始终抽空向我解释其医疗程序和医疗方法。医生们的坦白、沟通、精明以及温和,让病人感到安逸,他们觉得他们在有责任感的医生的治疗之下,对病情的康复起着相当大的影响。
我、丈夫和印尼医生专组从复大医院和徐克成教授那儿学到了很多东西,先进事物、勇于创新精神(反潮流)、甚至属于普通的事如病房的安排、如何护理、如何抽血与打针等,给人印象深刻,成为好的榜样。我已安排了让复大医院与印尼数间医院进行合作,使我们也能够开始发展癌症的新治疗法,因为这种治疗法确实让病人受益。
真主不会给祂的子民承受不起的考验,真主所恩赐的,无论幸福、荣誉或者疾病,都是有祂的用意。赐给我的癌症也许是给我的一种命令,命令我为印尼人民解除癌症的威胁。我以感恩的心接受这个事实,感谢我的生命斗争生活有丈夫和孩子陪伴,感谢徐克成教授及其医疗组、印尼总统府医生团队、印尼陆军总医院团队和椰风珊瑚医院团队,也感谢所有关心我和为我祈祷的人们。
印尼共和国卫生部长
恩棠·拉哈尤·瑟蒂娅宁茜医生博士
学习中国医院勇于创新精神——印尼卫生部长为徐克成教授新书作序全文
徐克成院长在雅加达赠送新书印尼文版给印尼卫生部长
3、以下为印尼部长澄清申明原报道:
--------------------------------------------------------------------------------------
Kemenkes Sesalkan Pencatutan Nama Menkes Di Iklan Pengobatan
OLEH: PUSKOM
SEPTEMBER 11, 2011 | 11:21 AM